Saturday, February 6, 2010

Mystery of the Pyramid (Part1)

Giant pyramid of Egypt is one of the seven wonders of the world today, had always been regarded as a mysterious building and magnificent people. Namun, meskipun telah berlalu berapa tahun lamanya, setelah sarjana dan ahli menggunakan sejumlah besar alat peneliti yang akurat dan canggih, masih belum diketahui, siapakah sebenarnya yang telah membuat bangunan raksasa yang tinggi dan megah itu? However, despite how many years passed, the scholars and experts using large amounts of accurate research tools and sophisticated, is still unknown, who actually has made a giant high buildings and stately? Dan berasal dari kecerdasan manusia manakah prestasi yang tidak dapat dibayangkan di atas bangunan itu? And coming from where achievement of human intelligence that can not be imagined at the top of the building? Serta apa tujuannya membuat bangunan tersebut? And what purpose these buildings? Dan pada waktu itu ia memiliki kegunaan yang bagaimana atau apa artinya? And at that time he has a utility that how or what it means?

Teka-teki yang terus berputar di dalam benak semua orang selama ribuan tahun, dari awal hingga akhir merupakan misteri yang tidak dapat dijelaskan. The puzzle that kept spinning in the minds of all people for thousands of years, from beginning to end is a mystery that can not be explained.

Meskipun sejarawan mengatakan ia didirikan pada tahun 2000 lebih SM, namun pendapat yang demikian malah tidak bisa menjelaskan kebimbangan yang diinisiasikan oleh sejumlah besar penemuan hasil penelitian. Although historians say he was established in 2000 over BC, but such opinions can not even explain the confusion that diinisiasikan by a large number of research findings.

Sejarah Mitos dan Temuan Arkeologi Myth and History Archaeological findings

Sejak abad ke-6 SM, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi, yang kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun, menerima kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma, kerajaan Islam serta kekuasaan bangsa lain. Since the 6th century BC, Egypt was the royal refuge Poshi, who lost his position after standing for more than 2,000 years, receives power from outside of the Greek Empire, Roman, Islamic kingdom and the power of other nations. Semasa itu sejumlah besar karya terkenal zaman Firaun dihancurkan, aksara dan kepercayaan agama bangsa Mesir sendiri secara berangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan Mesir kuno menjadi surut dan hancur, generasi belakangan juga kehilangan sejumlah besar peninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para pendahulu. During the large number of famous works of the time of Pharaoh destroyed, literacy and religious beliefs of the Egyptians themselves are gradually replaced by other cultures, so that the culture of ancient Egypt to ebb and destroyed, later generations have lost a large number of relics that can decipher clues left by the predecessors.

Tahun 450 SM, setelah seorang sejarawan Yunani berkeliling dan tiba di Mesir, membubuhkan tulisan: Cheops, (aksara Yunani Khufu), konon katanya, hancur setelah 50 tahun. Year 450 BC, after a Greek historian around and arrived in Egypt, added the inscription: Cheops (Khufu Greek alphabet), reportedly said, were destroyed after 50 years. Dalam batas tertentu sejarawan Yunani tersebut menggunakan kalimat “konon katanya”, maksudnya bahwa kebenarannya perlu dibuktikan lagi. In a certain limit the Greek historians use the phrase "allegedly said", meaning that the truth needs to be proved again. Namun, sejak itu pendapat sejarawan Yunani tersebut malah menjadi kutipan generasi belakangan sebagai bukti penting bahwa piramida didirikan pada dinasti kerajaan ke-4. However, since the Greek historian's opinion is actually a quote later generations as important evidence that the pyramid royal dynasty founded in the 4th.

Selama ini, para sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja. Until now, historians thought that the pyramid is the tomb of a king. Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benak secara tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Thus, once talked about the pyramid, which is imagined in the unconscious mind is the jewelry and goods sparkling. Dan, pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam Kairo yaitu Khalifah Al-Ma'mun memimpin pasukan, pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida, dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah membuatnya sangat kecewa. And, in the year 820 AD, when the governor-general of Islamic Cairo Caliph al-Ma'mun led forces, was first dug and a secret passageway into the pyramid, and when the patient does not go into the room, the view that only made him look very disappointed. Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya dikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan pecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada penutupnya. Not only was no single thing that is usually buried with the body, such as pearls, and carvings, and even a piece of glassware pieces were not there, it was just an empty sarcophagus lid that does not exist. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga tak ada sedikit pun ukiran tulisan. While the wall was only a clean field empty, nor is there any inscription written.

Kesimpulan para sejarawan terhadap prestasi pertama kali memasuki piramida ini adalah “mengalami perampokan benda-benda dalam makam”. Conclusion of the historians of the achievements first entered this pyramid is "experiencing robbery objects in the tomb". Namun, hasil penyelidikan nyata menunjukkan, kemungkinan pencuri makam masuk ke piramida melalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. However, the real investigation showed, the possibility of thieves entered the tomb of the pyramid through the other path is very small. Di bawah kondisi biasa, pencuri makam juga tidak mungkin dapat mencuri tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, dan lebih tidak mungkin lagi menghapus seluruh prasasti Firaun yang dilukiskan di atas tembok. Under normal conditions, nor the tomb thieves may steal without leaving a trace, and more impossible to remove all the plaque described Pharaohs on the walls. Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnya dipenuhi perhiasan-perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramida raksasa yang dibangun untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi sangat berbeda. Compared with the other tombs which are generally filled with jewels and treasures abound, a giant pyramid built to commemorate the greatness of Pharaoh king became very different.

Selain itu, dalam catatan “Inventory Stela” yang disimpan di dalam museum Kairo, pernah disinggung bahwa piramida telah ada sejak awal sebelum Khufu meneruskan takhta kerajaan. In addition, in a note "Inventory Stela" is held in the Cairo museum, never mentioned that the pyramid has been there from the beginning before the throne of Khufu continues. Namun, oleh karena catatan pada batu prasasti tersebut secara keras menantang pandangan tradisional, terdapat masalah antara hasil penelitian para ahli dan cara penulisan pada buku, selanjutnya secara keras mengecam nilai penelitiannya. However, due to the stone inscription records that are hard to challenge the traditional view, there is a problem between research experts and how writing the book, strongly condemned the subsequent research value. Sebenarnya dalam keterbatasan catatan sejarah yang bisa diperoleh, jika karena pandangan tertentu lalu mengesampingkan sebagian bukti sejarah, tanpa disadari telah menghambat kita secara obyektif dalam memandang kedudukan sejarah yang sebenarnya. Actually, the limitations of historical record that can be obtained, if for a particular view and then set aside some historical evidence, have unwittingly impede our objective in looking at the actual historical position.

Teknik Bangunan yang Luar Biasa Building Technique Extraordinaire

Di Mesir, terdapat begitu banyak piramida berbagai macam ukuran, standarnya bukan saja jauh lebih kecil, strukturnya pun kasar. In Egypt, there are so many various sizes of the pyramid, the default is not only much smaller, the structure was rough. Di antaranya piramida yang didirikan pada masa kerajaan ke-5 dan 6, banyak yang sudah rusak dan hancur, menjadi timbunan puing, seperti misalnya piramida Raja Menkaure seperti pada gambar. Among the pyramid which was founded in the kingdom to-5 and 6, many of which have damaged and destroyed, a heap of ruins, such as the pyramid of King Menkaure as shown. Kemudian, piramida besar yang dibangun pada masa yang lebih awal, dalam sebuah gempa bumi dahsyat pada abad ke-13, di mana sebagian batu ditembok sebelah luar telah hancur, namun karena bagian dalam ditunjang oleh tembok penyangga, sehingga seluruh strukturnya tetap sangat kuat. Then, the great pyramid was built during the earlier, in a massive earthquake in the 13th century, where some stone walled outer have been destroyed, but because the inside of the wall supported by a buffer, so that the whole structure remains very strong. Karenanya, ketika membangun piramida raksasa, bukan hanya secara sederhana menyusun 3 juta batu menjadi bentuk kerucut, jika terdapat kekurangan pada rancangan konstruksi yang khusus ini, sebagian saja yang rusak, maka bisa mengakibatkan seluruhnya ambruk karena beratnya beban yang ditopang. Therefore, when building a giant pyramid, not just a simple 3 million stones set into a cone, if there are deficiencies in the design of this special construction, partially damaged, it can lead to completely collapse due to the weight supported.

Lagi pula, bagaimanakah proyek bangunan piramida raksasa itu dikerjakan, tetap merupakan topik yang membuat pusing para sarjana. After all, how the project was building the giant pyramids done, remains a topic that makes a headache scholars. Selain mempertimbangkan sejumlah besar batu dan tenaga yang diperlukan, faktor terpenting adalah titik puncak piramida harus berada di bidang dasar tepat di titik tengah 4 sudut atas. In addition to considering the large number of stone and labor required, the most important factor is the culmination of the pyramid must be in the bottom right field at the midpoint of the 4 corners. Karena jika ke-4 sudutnya miring dan sedikit menyimpang, maka ketika menutup titik puncak tidak mungkin menyatu di satu titik, berarti proyek bangunan ini dinyatakan gagal. Because if the 4 corners sideways and slightly distorted, so as to close the culmination not be together at one point, this means building projects considered to have failed. Karenanya, merupakan suatu poin yang amat penting, bagaimanakah meletakkan sejumlah 2,3 juta -2,6 juta buah batu besar yang setiap batunya berbobot 2,5 ton dari permukaan tanah hingga setinggi lebih dari seratus meter di angkasa dan dipasang dari awal sampai akhir pada posisi yang tepat. Therefore, is a very important point, how do put some 2.3 million -2.6 million large stones each weighing 2.5 tonnes of stone from the ground up as high as more than a hundred yards in the air and installed from the beginning to the end of the the right position.

Seperti yang dikatakan oleh pengarang Graham Hancock dalam karangannya “Sidik Jari Tuhan”: Di tempat yang terhuyung-huyung ini, di satu sisi harus menjaga keseimbangan tubuh, dan sisi lainnya harus memindahkan satu demi satu batu yang paling tidak beratnya 2 kali lipat mobil kecil ke atas, diangkut ke tempat yang tepat, dan mengarah tepat pada tempatnya, entah apa yang ada dalam pikiran pekerja-pekerja pengangkut batu tersebut. As the author Graham Hancock in his' Fingerprint of God ": In place of this staggered, on one side of the body to maintain balance, and the other side had to move one after another stone weighing at least 2 times the little car to above, transported to the right place, and leads right into place, whether what he had in mind workers carrying stones. Meskipun ilmu pengetahuan modern telah memperkirakan berbagai macam cara dan tenaga yang memungkinkan untuk membangun, namun jika dipertimbangkan lagi kondisi riilnya, akan kita temukan bahwa orang-orang tersebut tentunya memiliki kemampuan atau kekuatan fisik yang melebihi manusia biasa, baru bisa menyelesaikan proyek raksasa tersebut serta memastikan keakuratan maupun ketepatan presisinya. Although modern science has predicted a variety of ways and allow energy to build, but if it reconsidered its real conditions, we find that these people must have the ability or physical strength than humans, just to finish the giant project and ensure accuracy and precision accuracy.

Terhadap hal ini, Jean Francois Champollion yang mendapat sebutan sebagai “Bapak Pengetahuan Mesir Kuno Modern” memperkirakan bahwa orang yang mendirikan piramida berbeda dengan manusia sekarang, paling tidak dalam “pemikiran mereka mempunyai tinggi tubuh 100 kaki yang tingginya sama seperti manusia raksasa”. To this, Jean Francois Champollion who got the title as the "Father of Modern Science of Ancient Egypt" estimates that people who set up a different pyramid with humans now, at least in the "thinking they have a height of 100 feet tall as a giant human". Ia berpendapat, dilihat dari sisi pembuatan piramida, itu adalah hasil karya manusia raksasa. He argues, viewed from the side of the making of the pyramid, it is the work of a giant human.

Senada dengan itu, Master Li Hongzhi dalam ceramahnya pada keliling Amerika Utara tahun 2002 juga pernah menyinggung kemungkinan itu. Likewise, Master Li Hongzhi in his lecture at the North American tour in 2002 also had mentioned that possibility. “Manusia tidak dapat memahami bagaimana piramida dibuat. "Man can not understand how the pyramid was made. Batu yang begitu besar bagaimana manusia mengangkutnya? Stone is so great how people transport it? Beberapa orang manusia raksasa yang tingginya lima meter mengangkut sesuatu, itu dengan manusia sekarang memindahkan sebuah batu besar adalah sama. Some of those giant man five feet high carrying something, it is with humans now move a big rock is the same. Untuk membangun piramida itu, manusia setinggi lima meter sama seperti kita sekarang membangun sebuah gedung besar.” To build the pyramid, the five-meter tall human like us now build a big building. "

Pemikiran demikian mau tidak mau membuat kita membayangkan, bahwa piramida raksasa dan sejumlah besar bangunan batu raksasa kuno yang ditemukan di berbagai penjuru dunia telah mendatangkan keraguan yang sama kepada semua orang: tinggi besar dan megah, terbentuk dengan menggunakan susunan batu yang sangat besar, bahkan penyusunannya sangat sempurna. Such thoughts could not help but make us think, that the giant pyramids and a large number of ancient massive stone building found in various parts of the world have brought the same question to everyone: big and grand, the composition is formed by using a very large stone, even the composition perfect. Seperti misalnya, di pinggiran kota utara Mexico ada Kastil Sacsahuaman yang disusun dengan batu raksasa yang beratnya melebihi 100 ton lebih, di antaranya ada sebuah batu raksasa yang tingginya mencapai 28 kaki, diperkirakan beratnya mencapai 360 ton (setara dengan 500 buah mobil keluarga). Like for example, in the northern suburbs is Castle Sacsahuaman Mexico arranged by the giant stones that weigh more than 100 tons, of which there is a giant rock that reaches 28 feet high, estimated at weighing up to 360 tons (equivalent to 500 family cars). Dan di dataran barat daya Inggris terdapat formasi batu raksasa, dikelilingi puluhan batu raksasa dan membentuk sebuah bundaran besar, di antara beberapa batu tingginya mencapai 6 meter. And on the plains southwest of England there is a giant rock formation, surrounded by dozens of giant rocks and forming a large roundabout, in between some rocks high as 6 meters. Sebenarnya, sekelompok manusia yang bagaimanakah mereka itu? Actually, how a group of people who they were? Mengapa selalu menggunakan batu raksasa, dan tidak menggunakan batu yang ukurannya dalam jangkauan kemampuan kita untuk membangun? Why always use a giant rock, and do not use the stone size in the range of our ability to build?

Sphinx, singa bermuka manusia yang juga merupakan obyek penting dalam penelitian ilmuwan, tingginya 20 meter, panjang keseluruhan 73 meter, dianggap didirikan oleh kerjaan Firaun ke-4 yaitu Khafre. Sphinx, a lion-faced man who is also an important object of research scientists, high 20 meters, 73 meters overall length, is considered established by the work of the Pharaoh Khafre is 4. Namun, melalui bekas yang dimakan karat (erosi) pada permukaan badan Sphinx, ilmuwan memperkirakan bahwa masa pembuatannya mungkin lebih awal, paling tidak 10 ribu tahun silam sebelum Masehi. However, the former being eaten by rust (erosion) on the surface of the body of the Sphinx, scientists estimate that the construction might be more early, at least 10 thousand years ago before Christ.

Seorang sarjana John Washeth juga berpendapat: Bahwa Piramida raksasa dan tetangga dekatnya yaitu Sphinx dengan bangunan masa kerajaan ke-4 lainnya sama sekali berbeda, ia dibangun pada masa yang lebih purbakala dibanding masa kerajaan ke-4. A scholar John Washeth also argues: That the giant pyramids and the Sphinx nearby neighbor with building the kingdom to another 4 totally different, it was built in ancient times more than the kingdom to-4. Dalam bukunya “Ular Angkasa”, John Washeth mengemukakan: perkembangan budaya Mesir mungkin bukan berasal dari daerah aliran sungai Nil, melainkan berasal dari budaya yang lebih awal dan hebat yang lebih kuno ribuan tahun dibanding Mesir kuno, warisan budaya yang diwariskan yang tidak diketahui oleh kita. In his book "Space Serpent", John Washeth suggested: the development of Egyptian culture probably did not come from the Nile basin, but comes from an earlier culture and more powerful than the ancient Egyptians thousands of years old, who inherited the cultural legacy unknown to us . Ini, selain alasan secara teknologi bangunan yang diuraikan sebelumnya, dan yang ditemukan di atas yaitu patung Sphinx sangat parah dimakan karat juga telah membuktikan hal ini. This, in addition to building technological reasons outlined earlier, and found on the Sphinx is badly eaten by rust has also proved this.

Ahli ilmu pasti Swalle Rubich dalam “Ilmu Pengetahuan Kudus” menunjukkan: pada tahun 11.000 SM, Mesir pasti telah mempunyai sebuah budaya yang hebat. Mathematician Swalle Rubich in "Holy Science" shows: in the year 11,000 BC, Egypt must have had a great culture. Pada saat itu Sphinx telah ada, sebab bagian badan singa bermuka manusia itu, selain kepala, jelas sekali ada bekas erosi. At that time the Sphinx has been there, because the body of the lion-faced man, in addition to the head, obviously there is a former erosion. Perkiraannya adalah pada sebuah banjir dahsyat tahun 11.000 SM dan hujan lebat yang silih berganti lalu mengakibatkan bekas erosi. His estimate is in a great flood 11,000 years BC, and heavy rain alternating erosion and lead to the former.

Perkiraan erosi lainnya pada Sphinx adalah air hujan dan angin. Estimates of erosion on the Sphinx is more rain and wind. Washeth mengesampingkan dari kemungkinan air hujan, sebab selama 9.000 tahun di masa lalu dataran tinggi Jazirah, air hujan selalu tidak mencukupi, dan harus melacak kembali hingga tahun 10000 SM baru ada cuaca buruk yang demikian. Washeth aside from the possibility of rain water, because as long as 9000 years in the past plateaus Peninsula, rain was always inadequate, and should track back to 10,000 BC the new year there is such bad weather. Washeth juga mengesampingkan kemungkinan tererosi oleh angin, karena bangunan batu kapur lainnya pada masa kerajaan ke-4 malah tidak mengalami erosi yang sama. Also ruled out the possibility Washeth eroded by the wind, because the other limestone buildings in the kingdom to-4 did not even have the same erosion. Tulisan berbentuk gajah dan prasasti yang ditinggalkan masa kerajaan kuno tidak ada sepotong batu pun yang mengalami erosi yang parah seperti yang terjadi pada Sphinx. Elephant-shaped writings and inscriptions left by the ancient kingdom there is no piece of stone that had such severe erosion that occurred on the Sphinx.

Profesor Universitas Boston, dan ahli dari segi batuan erosi Robert S. Boston University professor and expert in terms of rock erosion Robert S. juga setuju dengan pandangan Washeth sekaligus menujukkan: Bahwa erosi yang dialami Sphinx, ada beberapa bagian yang kedalamannya mencapai 2 meter lebih, sehingga berliku-liku jika dipandang dari sudut luar, bagaikan gelombang, jelas sekali merupakan bekas setelah mengalami tiupan dan terpaan angin yang hebat selama ribuan tahun. also agree with the view and address the Washeth: That the erosion experienced by the Sphinx, there are some parts that its depth reaches 2 feet, so the zigzag angle when viewed from the outside, like a wave, it was obvious the former after a wind gust and great for thousands of years.

Washeth dan Robert S. Washeth and Robert S. juga menunjukkan: Teknologi bangsa Mesir kuno tidak mungkin dapat mengukir skala yang sedemikian besar di atas sebuah batu raksasa, produk seni yang tekniknya rumit. also shows: the technology of ancient Egypt could not have carved out such a large scale on a giant rock, art products that complicated technique.

Jika diamati secara keseluruhan, kita bisa menyimpulkan secara logis, bahwa pada masa purbakala, di atas tanah Mesir, pernah ada sebuah budaya yang sangat maju, namun karena adanya pergeseran lempengan bumi, daratan batu tenggelam di lautan, dan budaya yang sangat purba pada waktu itu akhirnya disingkirkan, meninggalkan piramida dan Sphinx dengan menggunakan teknologi bangunan yang sempurna. If observed on the whole, we can logically conclude, that in ancient times, in the land of Egypt, once there is a very advanced culture, but because of the shifting plates of the earth, the land lost in a sea of stones, and a very ancient culture at that time finally removed, leaving the pyramids and the Sphinx, using the perfect building technology.

Dalam jangka waktu yang panjang di dasar lautan, piramida raksasa dan Sphinx mengalami rendaman air dan pengikisan dalam waktu yang panjang, adalah penyebab langsung yang mengakibatkan erosi yang parah terhadap Sphinx. In the long term on the ocean floor, a giant pyramid and the Sphinx has the erosion of water and soaked for a long period, is the direct cause leading to severe erosion on the Sphinx. Karena bahan bangunan piramida raksasa Jazirah adalah hasil teknologi manusia yang tidak diketahui orang sekarang, kemampuan erosi tahan airnya jauh melampaui batu alam, sedangkan Sphinx terukir dengan keseluruhan batu alam, mungkin ini penyebab yang nyata piramida raksasa dikikis oleh air laut yang tidak tampak dari permukaan. Since the building materials giant pyramid Peninsula is the result of human technology that is not known now, the ability to resist water erosion far exceeds natural stone, while the Sphinx, carved with the overall natural stone, this may be the real cause of the giant pyramid eroded by sea water which is not visible from the surface.

Keterangan gambar: Sphinx yang bertetangga dekat dengan piramida raksasa kelihatannya sangat kuno. Description image: neighboring Sphinx near the pyramids seem very ancient giants. Para ilmuwan memastikan bahwa dari badannya, saluran dan irigasi yang seperti dikikis air, ia pernah mengalami sebagian cuaca yang lembab, karenanya memperkirakan bahwa ia sangat berkemungkinan telah ada sebelum 10 ribu tahun silam. Scientists confirm that the body, and irrigation channels as the water eroded, he has experienced some humid weather, it estimates that it is very likely to have existed prior to 10 thousand years ago.

No comments:

Post a Comment